Padang, Unidha 27 Desember 2024 — Universitas Dharma Andalas (UNIDHA) menjadi tuan rumah kegiatan diskusi strategis bertajuk ‘Pengelolaan Data dan Informasi Pelestarian Penyu, serta Peluang Penerapan Teknologi dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi Pulau Pieh’. Acara ini berlangsung di Aula UNIDHA, Jl. Sawahan No. 103, Simpang Haru, Kota Padang, pada Jumat, 27 Desember 2024, mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai.
Diskusi ini merupakan bagian dari komitmen UNIDHA untuk mendukung pelestarian lingkungan dan memperkuat kolaborasi antara akademisi, praktisi, serta pemangku kepentingan dalam pengelolaan kawasan konservasi laut.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor I, Tesri Maidaliza, SE., M.Sc., dan Wakil Rektor II, Prof. Dr. Emrizal, SE., MM. Jajaran pimpinan lainnya yang turut hadir meliputi seluruh Dekan dan Wakil Dekan fakultas di UNIDHA, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan (KBAAK), Kepala Biro Administrasi Umum dan Sumber Daya (KBAUSD), Kepala Humas UNIDHA, Ketua dan Sekretaris Program Studi, Ketua LP3M, Ketua LPPM, serta Kepala Tata Usaha (KTU) UNIDHA.
Acara juga dihadiri oleh sejumlah dosen dan staf administrasi terkait yang mendukung jalannya diskusi dan mendukung agenda pelestarian lingkungan yang menjadi fokus pembahasan.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I UNIDHA, Tesri Maidaliza, SE., M.Sc menyampaikan, ‘Pulau Pieh memiliki potensi besar sebagai kawasan konservasi laut yang tidak hanya menjaga keberlangsungan ekosistem laut, juga mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan. Kami berharap melalui diskusi ini, UNIDHA dapat memberikan kontribusi nyata dalam melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia.’
Diskusi ini menyoroti pentingnya pengelolaan data dan informasi yang terintegrasi dalam mendukung pelestarian penyu sebagai salah satu spesies yang terancam punah. Selain itu, teknologi modern seperti drone, sensor bawah laut, dan sistem informasi geografis (GIS) diperkenalkan sebagai alat untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi Pulau Pieh.
Rektor UNIDHA, Prof. Dr. Novesar Jamarun, MS., ikut menekankan bahwa pelestarian lingkungan merupakan salah satu misi penting universitas. ‘Kami di UNIDHA percaya bahwa pengelolaan konservasi harus berbasis data dan informasi yang akurat. Teknologi adalah jembatan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan kawasan konservasi seperti Pulau Pieh,’ ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Humas UNIDHA, Irsyad Shabri, S.Hum., M.Hum., C.TM., menyatakan antusiasme terhadap kolaborasi lintas disiplin dalam acara ini. ‘Acara ini membuktikan bahwa isu lingkungan tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Diperlukan sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat. UNIDHA siap menjadi fasilitator dalam berbagai inisiatif pelestarian lingkungan,’ tuturnya.
Acara ini ditutup dengan diskusi interaktif yang menghasilkan beberapa rekomendasi strategis, seperti penguatan data berbasis komunitas, pelatihan penggunaan teknologi untuk pelestarian, dan kampanye edukasi berbasis digital. UNIDHA berkomitmen untuk terus terlibat dalam pengembangan teknologi dan pendidikan guna mendukung keberlanjutan lingkungan.
Dengan diskusi ini, UNIDHA semakin menegaskan posisinya sebagai kampus yang peduli terhadap isu-isu lingkungan dan mampu memberikan solusi inovatif untuk tantangan global.
Kepala Humas Universitas Dharma Andalas